TAHAP PERKEMBANGAN INDIVIDU

MENGANALISIS PERKEMBANGAN (PSIKOLOGIK) INDIVIDU

Perkembangan adalah rangkaian perubahan sepanjang rentang kehidupan manusia, yang bersifat progresif, teratur, berkesinambungan dan akumulatif, yang menyangkut segi kuantitatif dan kualitatif, sebagai hasil interaksi antara maturasi dan proses belajar.

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah aku yang potensial terhadap situasi tertentu ang diperoleh dari pangalaman yang dilakukan ecara berulang-ulang. Hilgard, (1981).

Menurut inger (1980), belajar adalah perubahan-perubahan perilaku yang potensial yang tercermin sebagai akibat dari latihan dan pengalaman masa lalu terhadap situasi tugas tertentu. Belajar menurut pendapat para ahli lain adalah perubahan tingkat laku atau perubahan kecakapan yang mampu bertahan dalam waktu tertentu dan bukan berasal dari proses pertumbuhan.

Pertumbuhan adalah berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ maupun individu yang bisa diukur dengan berat, ukuran panjang, umur tulang dan keseimbangan metabolic (Soetjiningsih, 1988).


Ciri Pertumbuhan dan Perkembangan

1. Kontinue
2. Ada masa percepatan dan perlambatan
3. Perkembangan mempunyai pola yang sama untuk semua individu, tetapi untu kecepatan berbeda-beda untuk tiap individu, sangat dipengaruhi lingkungan.
4. Perkembangan erat dengan maturasi susunan saraf pusat.
5. Refleks primitif hilang sebelum gerakan volunteer tercapai.

Aliran-aliran perkembangan individu

 Konsepsi aliran asosiasi
Menurut aliran ini, perkembangan adalah proses asosiasi. Para ahli yang mengikuti aliran ini yang primer adalah bagian-bagian. Bagian-bagian ada lebih dahulu sedangkan keseluruhan ada lebih kemudian. Bagian ini terikat satu sama lain menjadi keseluruhan oleh asosiasi. Contoh: bagaimana terbentuknya pengertian lonceng.
 Konsepsi aliran gestalt dan neo gestalt
menurut aliran gestalt perkembangan adalah proses diferensiasi. Sedangkan menurut aliran neo gestalt yang dirintis oleh kurt lewin yaitu proses diferensiasi itu masih ditambah proses stratifikasi.
 Konsepsi aliran sosiologis
perkembangan adalah proses sosialisasi. Anak mula-mula bersifat asosial kemudian dalam perkembangannya sedikit demi sedikit disosialisasikan.

Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan individu
1. Faktor genetik
 Faktor keturunan — masa konsepsi
 Bersifat tetap atau tidak berubah sepanjang kehidupan
 Menentukan beberapa karakteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata, pertumbuhan fisik, sikap tubuh dan beberapa keunikan psikologis seperti temperamen
 Potensi genetik yang bermutu hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan secara positif sehingga diperoleh hasil akhir yang optimal.
2. Faktor eksternal / lingkungan
 Mempengaruhi individu setiap hari mulai konsepsi sampai akhir hayatnya, dan sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi bawaan
 Faktor eksternal yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan, sedangkan yang kurang baik akan menghambatnya
Mazhab perkembangan individu
 nativisme
aliran ini dipelopori oleh schopenhauer yang menyatakan bahwa perkembangan individu semata-mata ditentukan faktor yang dibawa sejak lahir, para ahli yang mempertahankan konsep ini menunjukkan berbagai kesamaan atau kemiripan antara orang tua dan anaknya.
 empirisme
tokoh aliran ini adalah john locke yang berpendapat bahwa manusia ketika lahir diibaratkan sebagai meja lilin atau tabula rasa yang putih dan bersih sehingga pengaruh lingkungan dan pendidik berkuasa menulis apa saja.
 konvergensi
tokoh aliran ini adalah wiliam stern yang berpandangan bahwa manusia berkembang dipengaruhi oleh faktor natur (pembawaan) dan lingkungan atau pendidikan.
Merasionalkan beberapa faktor perkembangan individu
 Azas biologis
justru karena anak itu adalah makhluk biologis maka dia berkembang. Tetapi jika bukan makhluk hidup maka tidak akan mengalami perkembangan. Supaya perkembangan anak berlangsung secara normal maka keadaan biologis harus normal pula. Keadaan biologis yang cacat akan menimbulkan kelainan-kelainan dalam perkembangannya. Untuk mencapai perkembangan yang normal maka kebutuhan-kebutuhan biologis harus terpenuhi secara normal pula.
 Azas ketidakberdayaan
bahwa anak manusia pada waktu masih sangat muda adalah sangat tidak berdaya dan suatu keharusan bahwa dia perlu berkembang menjadi berdaya. Jika perkembangan hewan cukup dengan insting-instingnya tetapi anak manusia hidup dalam dunia terbuka sehingga perkembangannya tidak dibatasi oleh instingnya.
 Azas keamanan
kecuali kebutuhan-kebutuhan biologis anak memerlukan adanya rasa aman, karena itu perlu adanya pertolongan dan perlindungan dari orang yang mendidik. Inti dari perlindungan ini adalah kasih sayang orang tua. Kurangnya kasih sayang orang tua akan cenderung mengganggu perkembangan perasaan.
 azas eksplorasi
bahwa di dalam perkembangan anak tidak pasif semata-mata menerima pengaruh dari luar tetapi dia juga aktif mencari dan menemukan. Hal ini dilakukan dengan cara dengan fungsi jasmaniah (mulut, kaki). setelah bertambah umurnya eksplorasi juga dilakukan dengan fungsi panca indera. Justru di dalam eksplorasi itulah individu itu berkembang.


Tahapan Perkembangan Individu menurut Beberapa pakar ahli Psikolog :
1) Aristoteles menggambarkan perkembangan individu, sejak anak sampai dewasa itu kedalam tiga tahapan, setiap tahapan lamanya tujuh tahun, yaitu :

a. Fase Tahap I : Dari 0,0 sampai 7,0 tahun (masa anak kecil atau masa bermain)
b. Fase Tahap II : Dari 7,0 sampai 14,0 tahun (masa anak, masa sekolah rendah)
c. Fase Tahap III : Dari 14,0 sampai 21,0 tahun (masa remaja / puberitas, masa peralihan dari usia anak menjadi orang dewasa)
Penahapan ini didasarkan pada gejala dalam perkembangan fisik (jasmani). Hal ini dapat dijelaskan bahwa antara tahap I dan tahap II dibatasi oleh pergantian gigi, antara tahap II dan tahap III ditandai dengan mulai berfungsinya organ-organ seksual.

2) Kretcmer mengemukakan bahwa dari lahir sampai dewasa individu melewati empat tahapan, yaitu :
a. F Tahap I: Usia 0,0 hingga 3,0 tahun ; Fukungs (pengisian) periode I : pada fase ini anak kelihatan pendek gemuk.
b. F Tahab II : Usia dari kira-kira 3,0 tahun sampai 7,0 tahun ; Streckungs (rentangan) periode I : pada periode ini anak kelihatan langsing (memanjang / meninggi).
c. F Tahap III : Dari kira-kira 7,0 sampai 13 tahun ; Fukungs periode II : pada masa ini anak kelihatan pendek gemuk kembali.
d. F Tahap IV : Dari kira-kira 13,0 tahun sampai kira-kira 20,0 tahun ; Streckung periode II : pada periode ini anak kembali kelihatan langsing.

3) Ellizabeth Hurlock mengemukakan penahapan perkembangan individu, yakni :
a. F Tahap I: Fase Pranatal (sebelum lahir) mulai dari masa konsepsi sampai proses kelahiran, yaitu sekitar 9 bulan atau 280 hari.
b. F Tahap II: Infancy (orok), mulai lahir sampai usia 10 hingga 14 hari.
c. F Tahap III: Baby hood ( bayi) mulai usia 2 minggu sampai 2 tahun
d. F Tahap IV : Childhood (kanak-kanak) mulai 2 tahun sampai masa remaja (puber)
e. F Tahap V : Adolescence / puberty, mulai usia 11 atau13 tahun sampai usia 21 tahun .
 Preadolescence, pada umumnya wanita usia 11 – 13 tahun sedangkan pria lebih lambat dari itu.
 Early Adolescence, pada usia 16 – 17 tahun
 Late adolescence, masa perkembangan terakhir sampai masa usia kuliah diperguruan tinggi

Pembagian tugas perkembangan individu serta masing-masing fase atau tahapan

a. Masa bayi dan anak kecil
 belajar berjalan,
 belajar makan makanan padat
 Belajar berbicara
 belajar mengendalikan pembuangan kotoran tubuh untuk mencapai stabilitas fisiologi
 Belajar kontak perasaan dengan orang tua, keluarga dan orang-orang luar.
 Belajar mengetahui mana yang benar dan masa yang slah serta mengembangkan kata hati.
b. Masa anak sekolah
 Belajar ketangkasan Pembentukan sikap yang sehat terhadap diri sendiri sebagai organism/makhluk yang sedang tumbuh.
 Belajar bergaul yang bersahabat dengan anak-anak sebaya
 Belajar peran jenis kelamin untuk Mengembangkan dasar-dasar kecakapan membaca, menulis dan berhitung.
 Mengembangkan pengertian-pengertian yang diperlukan guna keperluan kehidupan sehari-hari.
 Mengembangkan kata hati moralitas dan skala nilai-nilai.
 Belajar membebaskan ketergantungan diri untuk Mengembangkan sikap sehat terhadap kelompok dan lembaga-lembaga.
c. Masa remaja
 Menerima keadaan jasmaniah dan menggunakannya secara aktif untuk Menerima peranan social jenis kelamin sebagai pria atau wanita
 Menginginkan dan mencapai perilaku social yang bertanggung jawab social
 Mencapai kemandirian emosional dari orang tua dan orang dewasa lainnya
 Belajar bergaul dengan kelompok anak-anak wanita dan anak-anak laki-laki
 Perkembangan skala nilai
 Secara sadar mengembangkan gambaran dunia yang lebih akurat
 Persiapan mandiri secara ekonomi
 Pemilihan dan latihan jabatan
 Mempersiapkan perkawinan dan keluarga

Setiap perkembangan manusia berlangsung secara bertahap sejak konsepsi sampai mati. Agar setiap tugas perkembangan, anak dapat menyelesaikan setiap tugas perkembangan dengan baik diperlukan bantuan/bimbingan yang lebih baik, diperlukan bantuan/bimbingan yang lebih baik dari pihak pendidik.(orang tua dan guru) oleh karena itu setiap pendidik harus mengetahui tugas-tugas perkembangan yangharus diselesaikan anak pada setiap tahap perkembangannya.

Karakteristik pokok perkembangan individu terkait dengan belajar

Tahap perkembangan berdasarkan Didaktis Dasar didaktif atau intruksional yang dipergunakan oleh para ahli ada beberapa kemungkinan :
a. Apa yang harus diberikan kepada anak didik pada masa-masa tertentu?
b. Bagaimana caranya mengajar atau menyajikan atau menyajikan pengalaman belajar pada anak didik pada masa-masa tertentu ?
c. Kedua hal tesebut dilakukan bersamaan.

Yang digolongkan dalam penahapan berdasarkan didaktis atau intruksional, antara lain pendapat dari Johan Amos Comenius dan pendapat JJ. Rousseau sebagai berikut.
I. Johan Amos Comenius
Dipandang dari segi pendidikan, pendidikan yang lengkap bagi seseorang itu berlangsung dalam empat jenjang, yaitu :
a. Sekolah ibu (scala maternal) : Untuk anak-anak usia 0,0 sampai 6,0 tahun
b. Sekolah bahasa ibu (scala vernaculan) : Untuk anak-anak usia 6,0 sampai 12,0 tahun
c. Sekolah latin (scala latina) : Untuk remaja usia 12,0 sampai 18 tahun
d. Akademi (academia) : Untuk pemuda-pemudi usia 18,0 sampai 24, 0 tahun
Pada sekolah tersebut harus diberikan bahan pengajaran (bahan pendidikan) yang sesuai dengan perkembangan anak didik dan harus digunakan metode penyampaian yang sesuai dengan perkembangannya.
II. JJ. Rousseau
Penahapan perkembangan menurut JJ. Rousseau adalah sebagai berikut :
a. Tahap I : 0,0 sampai 2,0 tahun, usia asuhan
b. Tahap II : 2,0 sampai 12,0 tahun, masa pendidikan jasmani latihan panca indera
c. Tahap III : 12,0 sampai 15,0 tahun, periode pendidikan akal
d. Tahap IV : 15,0 sampai 20,0 tahun periode pendidikan watak dan pendidikan agama.


Kesimpulan

Arti penting karakteristik perkembangan individu dalam proses belajar antara lain :
 Perkembangan individu seseorang dalam belajar atau mempelajari sesuatu hal sangat bergantung pada proses individu tersebut menerima didikan atau pelajaran mulai dari prosses individu berkembang sesuai dengan tahapan perkembangan yang di alaminya.
 Setiap manusia mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami.
 Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya.
 Faktor lingkungan keluarga merupakan faktor yang paling mempengaruhi perkembangan belajar individu anak, semakin bagus tata cara keluarga, maka perkembangan anak juga semakin bagus.
 Perkembangan sosial juga sangat mempengaruhi kepribadian anak, anak yang mempunyai daya intelegensi yang tinggi, perkembangan sosial yang baik pada umumnya memiliki kepribadian yang baik.

1 comment for "TAHAP PERKEMBANGAN INDIVIDU"

Penulis
Pendidikan
1. S1 BK (STKIPMPL)
2. S2 BK (Unnes)