Rina merupakan siswa kelas XII sekolah swasta di kota
Semangka. Rina sedang bingung karena keinginannya untuk melanjutkan kuliah di
Universitas A tidak direstui oleh orang tuanya. Orang tua Rina menginginkan
supaya Rina kuliahnya di universitas B. Menurut ayah Rina bahwa masa depan
anaknya kelak setelah lulus dari universitas A akan sulit untuk mencari
pekerjaan. Namun disisi lain, Rina minatnya tetap di universitas A. Terkadang
Rina sempat memikirkan pendapat ayahnya dan membenarkannya, Hingga akhirnya
Rina sudah tidak berminat untuk melanjutkan kuliah lagi karena kebingungan ini
dan memutuskan untuk menemui konselor.
KONSELING
Menurut Trait
and Factor bahwa Manusia berhadapan dengan pengintroduksi (orangtua, guru, teman) konsep hidup yang
baik yang menghadapkannya pada pilihan-pilihan. Disini klien dihadapkan pada
pilihan dirinya dan pilihan orang tua. Hingga akhirnya klien tidak membuat
pilihan karena merasa kebingungan. Oleh karena itu konseling trait and
factor membantu individu merasa lebih baik dengan menerima pandangan dirinya
sendiri dan membantu individu berpikir lebih jernih dalam memecahkan masalah
dan mengontrol perkembangannya secara rasional.
Dari permasalahan klien tersebut, maka konselor
mengusahakan pemahaman diri (cultivating self understanding), yaitu
teknik membantu klien agar mampu memahami diri sendiri baik itu yang mencakup
kelebihan atau kelemahannya. Untuk itu konselor membutuhkan hasil aplikasi
instrumentasi data tes dan non tes dalam kepentingan interpretasi berikut
pengkomunikasiannya kepada klien.
Konselor mengumpulkan data tentang siswa yang relevan,
yaitu taraf inteligensi, bakat khusus, dan minat melalui testing psikologis.
Kemudian dari data hasil testing yang masuk akan diketahui bertaraf
inteligensi, bakat klien. Klien mengatakan bahwa dia pernah memikirkan. program
studi arsitektur. Dari data yang terkumpul melalui tes dan non tes sebenarnya
ada kecocokan antara milik/bekal kemampuan kognitif dengan kualifikasi yang
dituntut dalam bidang studi itu, adapun program studi yang dipilihkan orang tua
adalah manajemen,informatika yang mana kemampuan klien kurang mendukung pada
program studi tersebut.
Dengan demikian inti problemnya adalah
menentukan/memilih suatu bidang studi yang menuntut pola kualifikasi yang
sesuai, baik dengan kemampuan di bidang kognitif maupun dengan arah minat.
Peninjauan itu dilaksanakan dalam wawancara dengan
konselor, sampai klien ahirnya memilih program studi Arsitektur dan
memberitahukan informasi dari konselor kepada orang tua nya. Konseli menghadap
kembali kalau ternyata timbul kesulitan dalam pelaksanaan keputusannya.
Post a Comment for "Studi Kasus : Trait and Factor"
Penulis
Pendidikan
1. S1 BK (STKIPMPL)
2. S2 BK (Unnes)