Siska mahasiswa semester akhir pada
universitas ternama di Semarang. Saat ini dia sedang merasakan kekhawatiran
karena dia akan dilamar oleh pemuda idaman orang tuanya. Mereka sudah pernah
bertemu pada acara keluarga, menurutnya pemuda itu mempunyai akhlak yang baik
dan sudah bekerja sebagai dosen di perguruan tinggi swasta. Siska menjadi ragu
untuk menghadapi lamaran itu karena selama ini dia tidak pernah memiliki teman
pria yang special atau bisa disebut pacar. Karena teman laki-laki Siska dulu
saat masih SMA sudah meninggal karena kecelakaan saat mereka berdua
berboncengan motor dari pulang sekolah. Sejak informasi bahwa ada pemuda yang
akan melamarnya, perasaannya menjadi asing, dia ingin memberikan kepercayaan
namun sangat sulit baginya. Siska selalu terbayang bahwa dia bisa saja
kehilangan lagi orang yang dia kasihi, namun disisi lain Siska merasakan
kesepian dan membutuhkan seorang teman yang bisa memahaminya.
Ketidakkonsistenan dan pertentangan ini membuat siska menjadi bingung. Hingga
akhirnya memutuskan untuk menemui konselor.
Proses Konseling :
Konselor
memahami klien untuk menyadari keberadaannya dalam dunia. Memberikan kesempatan
kepada klien untuk mengungkapkan perasaan-perasaannya secara bebas. maka
konselor selanjutnya memberikan reaksi-reaksi pribadi dalam kaitan dengan apa
yang diungkapkan oleh klien. Konselor terlibat dalam sejumlah pernyataan
pribadi relevan dan pantas tentang pengalaman klien, dimana pada klien
merasakan kesepian dan kekhawatiran kehilangan kembali orang yang dicintainya.
Konselor meminta
kepada klien untuk mengungkapkan ketakutannya terhadap keharusan memilih dalam
dunia yang pasti. Ketakutan klien dalam mengahadapi realitas bahwa ada pemuda
yang akan melamarnya dan hubungannya dengan kehilangan orang yang pernah
dikasihinya. Konselor menantang klien untuk melihat seluruh cara dia
menghindari pembuatan keputusan dengan berasumsi akan kehilangan orang yang
dikasihinya lagi jika membuka hati nya untuk pemuda yang akan melamarnya dan
konselor memberikan penilaian terhadap penghindaran yang dilakukan klien.
Konselor
mendorong klien untuk memeriksa jalan hidupnya pada periode sejak memulai
proses konseling. Selanjutnya konselor memberitahukan kepada klien bahwa ia
sedang mempelajari bahwa apa yang dialaminya adalah suatu sifat yang khas
sebagai manusia bahwa dia pada akhirnya sendiri, bahwa dia akan mengalami
kecemasan atas ketidakpastian keputusan yang dibuatnya, dank lien akan berjuang
untuk menetapkan makan kehidupannya di dunia yang sering tampak tak bermakna.
Mantap dani, saya salut punya blogspot seperti ini...
ReplyDelete