Rudy
merupakan siswa kelas X SMAN 1 di kabupaten Kuningan.dia memiliki kebiasaan
buruk yakni sering minum minuman keras. Hal ini menjadi kebiasaan yang harus
dilakukannya ketika dirinya sedang mengalami kecemasan atau dilanda sesuatu
yang menyakitkan, maka pelampiasannya berkumpul dengan teman dan berpesta
miras. Setelah pesta miras, dirinya merasakan sesuatu yang berbeda yakni rasa
semangat kembali muncul dari dirinya, semua beban hilang, lambat laun dia
merasakan ketagihan akan hal itu. Kebiasaan ini bermula semenjak dirinya masih
di sekolah dasar kelas 6, dimana dia bergaul dengan teman-temanya yang lebih
tua darinya yakni kelas X atau anak-anak penganggura. Karena itulah Rudy sering
diajak untuk berkumpul bersama mereka. Dan lambat laun Rudy pun ikut minum
miras karena didesak oleh teman-temannya. Akhir-akhir ini Rudy sering
sakit-sakitan, namun kebiasaanya berpesta miras belum bisa dia hentikan. Oleh
karena itulah, Rudy memutuskan untuk menemui konselor
KONSELING
Analisis
transaksional memberikan hubungan yang supportif dan suasana yang kondusif bagi
klien untuk dapat memikul tanggungjawab pribadi yang lebih besar atas hidupnya.
Pada awal konseling, konselor dank lien menetapkan aturan-aturan dasar dan
menentukan elemen-elemen kontrak kerja dan kontrak belajar. Konselor melatih
klien tentang keterampilan dan menganalisis ego state. Konselor memberikan
kesempatan kepada klien untuk aktif dalam sesi konseling. Konselor mendukung
klien pada saat mereka mengungkapkan dan menganalisis dirinya secara lebih
lengkap dan mengujicobakan pola-pola perasaan tentang ketergantungannya
terhadap miras, perasaan jika efek negatif miras pada dirinya membuat orang
yang disayanginya menjadi khawatri, pemikiran tentang bahayanya miras, dan
perilaku yang lebih adult dengan mencoba secara bertahap dengan mulai
mengurangi bergaul bersama teman-temannya yang gemar pesta miras hingga
meninggalkan mereka sampai kecanduannya bisa hilang sepenuhnya.
Konselor dalam
konseling analisis transaksional perlu memisahkan sebuah pola
perasaan-pikiran-dan-tindakan (ego states) dengan pola lainnya. Konselor
berusaha mengalihkan ketergantungannya terhadap miras melalui pemisahan
tersebut. tujuannya untuk membebaskan klien agar memiliki akses yang tepat ke
semua ego states nya tanpa eksklusi dan kontaminasi yang melemahkan.
Post a Comment for "Studi Kasus : Analisis Transaksional"
Penulis
Pendidikan
1. S1 BK (STKIPMPL)
2. S2 BK (Unnes)