Saya adalah mahasiswa UGM Pringsewu (ekekekek,,, mang ada ya UGM
di Pringsewu?)....yang sedang menyusun skripsi. Pada saat ini saya
sedang dilanda kebingungan sebab belum tahu JUDUL apa yang harus saya
tulis. Setiap kali saya ingin memulai saya tidak tahu harus mulai dari
mana dan saya merasa malas sekali. Sekarang ini saya bahkan jadi segan
ke kampus karena takut ditanya oleh teman-teman dan dosen pembimbing.
Gimana dong caranya supaya saya bisa menyelesaikan skripsi?
Pertanyaan di atas adalah salah satu contoh kasus yang banyak ditanyakan oleh para mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Masalah diatas mungkin mewakili ribuan mahasiswa yang memiliki kesulitan dalam penyusunan skripsi mereka. Kesulitan lain yang seringkali dialami diantaranya kesulitan mencari judul untuk skripsi, kesulitan mencari literatur dan bahan bacaan, dana yang terbatas, atau takut menemui dosen pembimbing. Kesulitan-kesulitan tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan: stress, rendah diri, frustrasi, kehilangan motivasi, menunda penyusunan skripsi dan bahkan ada yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsinya. Kondisi ini banyak menimpa mahasiswa di semua jurusan, termasuk mahasiswa Jurusan Ilmu Pendidikan Prodi Bimbingan dan Konselingi. Hal ini tentu saja sangat merugikan mahasiswa yang bersangkutan mengingat bahwa skripsi merupakan tahap paling akhir dan paling menentukan dalam mencapai gelar sarjana. Selain itu usaha dan kerja keras yang telah dilakukan bertahun-tahun sebelumnya menjadi sia-sia jika mahasiswa gagal menyelesaikan skripsi. Pertanyaan kita kemudian adalah bagaimana menyiasati hal tersebut sehingga para mahasiswa ini dapat segera mulai menulis, tidak kehilangan motivasi dan segera dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.
Dalam artikel ini penulis mencoba untuk mengemukakan beberapa cara (hanya beberapa saja ya bro en sis, karena ane juga masih minim ilmunya) untuk menangani permasalahan-permasalahan yang seringkali dialami mahasiswa seperti yang tersebut diatas. Berikut ini adalah beberapa saran yang mungkin berguna untuk diikuti jika anda termasuk dalam kategori mahasiswa yang mengalami masalah dalam penyusunan skripsi :pertama :perencanaan yang matengDalam melakukan setiap kegiatan biasakan untuk merancang suatu rencana secara matang. Dengan perencanaan yang matang diharapkan tujuan akan lebih mudah dicapai, maka peta kegiatan memang sangat diperlukan. Peta kegiatan yang di buat harus dilaksanakan dengan disiplin, karena bila terlalu memberi toleransi pada diri sendiri maka semua yang ada di peta tersebut akan sia-sia. Sedangkan hal yang masih boleh ditoleransi adalah bila berhubungan dengan dosen pembimbing dan hal yang berhubungan dengan pengurusan surat-surat keterangan. Kedua : Motivasi diri Anda sendiri
Menurut pengalaman saya (hee,,,sok narsis) dalam penyusunan skripsi, pintar saja tidak lah cukup, karena banyak mahasiswa yang IPK-nya 4,00 namun terkendala dalam proses penyusunan skripsi. Berbagai kendala, dan pengujian kesabaran pada saat menemui dosen benar-benar real mahasiswa mengalaminya, jadi bukan lagi teori dan ujian semester yang biasanya di kerjakan.
Untuk memotivasi diri tampaknya salah satu kalimat dalam suatu iklan produk yang berbunyi "Ayo kamu bisa", harus selalu menjadi pegangan anda. Berkatalah pada diri sendiri "Saya pasti bisa, karena saya mampu". Jangan anggap remeh kemampuan diri anda. Anda adalah seorang yang memiliki kemampuan yang luar biasa. Waktu anda sangat banyak, gunakan dengan efektif dan efisien. Dalam 1 minggu ada 7 hari, dalam 1 hari ada 24 jam. Bila anda mengganggap waktu anda sempit, anda salah! Salah besar. Waktu anda dijadwalkan dengan batas waktu yang anda tentukan sendiri, jangan sampai waktu anda "terpaksa" di batasi oleh kampus, karena masa studi anda sudah hampir habis.
Mulai hari ini cobalah memotivasi diri anda sejak anda berada di rumah. Buatlah diri anda berharga dan berbahagia. Bawalah kebahagian itu kemana anda berada, baik ke kampus, ke kantor atau ke lingkungan manapun juga. Tapi bagaimana caranya? Itukah yang anda tanyakan! Menurut DePorter dan Hernacki (2001), sebelum anda melakukan hampir semua aktivitas dalam hidup anda, baik secara sadar maupun tidak, anda akan bertanya pada diri anda tentang "Apa manfaat ini bagiku?". Pertanyaan "apa manfaatnya bagiku" tersebut terus anda tanyakan pada diri anda sepanjang hari untuk memilih alternatif-alternatif aktivitas yang akan anda lakukan.
Untuk lebih jelas dapat anda bayangkan hal berikut ini : setiap pagi hari biasanya anda bangun tidur kemudian shalat subuh kemudian tidur lagi. Tetapi seharusnya akan lebih sehat bila anda bangun pagi shalat subuh kemudian berolahraga pagi. Anda harus menimbang kedua hal tersebut dengan menanyakan "apa manfaatnya bagiku?". Bila anda pilih tidur lagi, ada kemungkinan anda terlambat dalam perkuliahan karena anda bangun kesiangan (bagi yang kuliah pagi). Bila anda memilih berolahraga pagi, badan anda terasa segar dan sehat dan andapun dapat berangkat ke kampus tepat waktu. Juga dapat menunjang fisik anda supaya lebih FIT dalam menghadapi skripsi yang banyak menguras tenaga.Pada saat anda sudah termotivasi maka segala sesuatu akan terasa lebih ringan dan menyenangkan. Sedangkan rasa bosan dan malas dengan sendirinya akan musnah, bila anda sudah termotivasi dengan baik (istilah kerennya: motivasi menulis skripsi sudah terinternalisasi).......... to be continued...........saya bukan nya lebih pintar dari sahabat ku.... karena saya lebih membutuhkan kalian, ketimbang kalian membutuhkan saya,,, jadi pada intinya saya masih belajar bersama kalian...... SEMANGAT......
Pertanyaan di atas adalah salah satu contoh kasus yang banyak ditanyakan oleh para mahasiswa yang sedang menyusun skripsi. Masalah diatas mungkin mewakili ribuan mahasiswa yang memiliki kesulitan dalam penyusunan skripsi mereka. Kesulitan lain yang seringkali dialami diantaranya kesulitan mencari judul untuk skripsi, kesulitan mencari literatur dan bahan bacaan, dana yang terbatas, atau takut menemui dosen pembimbing. Kesulitan-kesulitan tersebut pada akhirnya dapat menyebabkan: stress, rendah diri, frustrasi, kehilangan motivasi, menunda penyusunan skripsi dan bahkan ada yang memutuskan untuk tidak menyelesaikan skripsinya. Kondisi ini banyak menimpa mahasiswa di semua jurusan, termasuk mahasiswa Jurusan Ilmu Pendidikan Prodi Bimbingan dan Konselingi. Hal ini tentu saja sangat merugikan mahasiswa yang bersangkutan mengingat bahwa skripsi merupakan tahap paling akhir dan paling menentukan dalam mencapai gelar sarjana. Selain itu usaha dan kerja keras yang telah dilakukan bertahun-tahun sebelumnya menjadi sia-sia jika mahasiswa gagal menyelesaikan skripsi. Pertanyaan kita kemudian adalah bagaimana menyiasati hal tersebut sehingga para mahasiswa ini dapat segera mulai menulis, tidak kehilangan motivasi dan segera dapat menyelesaikan skripsi tepat pada waktunya.
Dalam artikel ini penulis mencoba untuk mengemukakan beberapa cara (hanya beberapa saja ya bro en sis, karena ane juga masih minim ilmunya) untuk menangani permasalahan-permasalahan yang seringkali dialami mahasiswa seperti yang tersebut diatas. Berikut ini adalah beberapa saran yang mungkin berguna untuk diikuti jika anda termasuk dalam kategori mahasiswa yang mengalami masalah dalam penyusunan skripsi :pertama :perencanaan yang matengDalam melakukan setiap kegiatan biasakan untuk merancang suatu rencana secara matang. Dengan perencanaan yang matang diharapkan tujuan akan lebih mudah dicapai, maka peta kegiatan memang sangat diperlukan. Peta kegiatan yang di buat harus dilaksanakan dengan disiplin, karena bila terlalu memberi toleransi pada diri sendiri maka semua yang ada di peta tersebut akan sia-sia. Sedangkan hal yang masih boleh ditoleransi adalah bila berhubungan dengan dosen pembimbing dan hal yang berhubungan dengan pengurusan surat-surat keterangan. Kedua : Motivasi diri Anda sendiri
Menurut pengalaman saya (hee,,,sok narsis) dalam penyusunan skripsi, pintar saja tidak lah cukup, karena banyak mahasiswa yang IPK-nya 4,00 namun terkendala dalam proses penyusunan skripsi. Berbagai kendala, dan pengujian kesabaran pada saat menemui dosen benar-benar real mahasiswa mengalaminya, jadi bukan lagi teori dan ujian semester yang biasanya di kerjakan.
Untuk memotivasi diri tampaknya salah satu kalimat dalam suatu iklan produk yang berbunyi "Ayo kamu bisa", harus selalu menjadi pegangan anda. Berkatalah pada diri sendiri "Saya pasti bisa, karena saya mampu". Jangan anggap remeh kemampuan diri anda. Anda adalah seorang yang memiliki kemampuan yang luar biasa. Waktu anda sangat banyak, gunakan dengan efektif dan efisien. Dalam 1 minggu ada 7 hari, dalam 1 hari ada 24 jam. Bila anda mengganggap waktu anda sempit, anda salah! Salah besar. Waktu anda dijadwalkan dengan batas waktu yang anda tentukan sendiri, jangan sampai waktu anda "terpaksa" di batasi oleh kampus, karena masa studi anda sudah hampir habis.
Mulai hari ini cobalah memotivasi diri anda sejak anda berada di rumah. Buatlah diri anda berharga dan berbahagia. Bawalah kebahagian itu kemana anda berada, baik ke kampus, ke kantor atau ke lingkungan manapun juga. Tapi bagaimana caranya? Itukah yang anda tanyakan! Menurut DePorter dan Hernacki (2001), sebelum anda melakukan hampir semua aktivitas dalam hidup anda, baik secara sadar maupun tidak, anda akan bertanya pada diri anda tentang "Apa manfaat ini bagiku?". Pertanyaan "apa manfaatnya bagiku" tersebut terus anda tanyakan pada diri anda sepanjang hari untuk memilih alternatif-alternatif aktivitas yang akan anda lakukan.
Untuk lebih jelas dapat anda bayangkan hal berikut ini : setiap pagi hari biasanya anda bangun tidur kemudian shalat subuh kemudian tidur lagi. Tetapi seharusnya akan lebih sehat bila anda bangun pagi shalat subuh kemudian berolahraga pagi. Anda harus menimbang kedua hal tersebut dengan menanyakan "apa manfaatnya bagiku?". Bila anda pilih tidur lagi, ada kemungkinan anda terlambat dalam perkuliahan karena anda bangun kesiangan (bagi yang kuliah pagi). Bila anda memilih berolahraga pagi, badan anda terasa segar dan sehat dan andapun dapat berangkat ke kampus tepat waktu. Juga dapat menunjang fisik anda supaya lebih FIT dalam menghadapi skripsi yang banyak menguras tenaga.Pada saat anda sudah termotivasi maka segala sesuatu akan terasa lebih ringan dan menyenangkan. Sedangkan rasa bosan dan malas dengan sendirinya akan musnah, bila anda sudah termotivasi dengan baik (istilah kerennya: motivasi menulis skripsi sudah terinternalisasi).......... to be continued...........saya bukan nya lebih pintar dari sahabat ku.... karena saya lebih membutuhkan kalian, ketimbang kalian membutuhkan saya,,, jadi pada intinya saya masih belajar bersama kalian...... SEMANGAT......
Post a Comment for "Skripsi Dalam Kenangan (Bag 1)"
Penulis
Pendidikan
1. S1 BK (STKIPMPL)
2. S2 BK (Unnes)