Teori Psikoanalisa

Manusia Menurut Psikoanalisa
  1. Sifat manusia sebagai sesuatu yang dinamis dengan transformasi dan pertukaran energi di dalam kepribadiannya 
  2. Manusia mempunyai pikiran sadar (berhubungan dengan kesadaran terhadap dunia luar), pikiran pra-sadar (yang berisi kenangan-kenangan akan pengalaman yang tersembunyi dan terlupakan yang masih dapat diingat), dan pikiran bawah sadar (berisi naluri, kekuatan yang terpendam)

Strategi Konseling
  1. Asosiasi bebas. Klien mengabaikan cara penyensoran pikiran yang normal secara sadar menekan pikiran tersebut dan sebagai gantinya mengatakan apa saja yang muncul di benaknya, sekalipun pikiran tersebut terdengar konyol, irasional, sugestif, atau menyakitkan. Dengan begini id di minta untuk berbicara sementara ego tetap diam (freud, 1936).
  2. Analisis mimpi. Mimpi merupakan suatu untuk memenuhi keinginan di masa kanak-kanak atau mengekpresikan hasrat seksual yang tidak diakui. Di dalam analisis mimpi, klien didorong untuk bermimpi dan mengingat mimpi-mimpinya. Konselor harus benar-benar peka terhadap dua aspek mimpi: isi manifestasi (makna yang jelas) dan isi laten ( tersembunyi tetapi makna yang sebenarnya) (jones, 1979).
  3. Analisis transference, yakni tanggapan klien pada konselor seolah – olah konselor tersebut adalah figur yang signifikan di dalam kehidupan masa lalu klien, biasa nya figur orang tua. Ahli analisis mendorong transference ini dan menginterpretaskan persaan negatif maupun positif yang di ekspresikan. Pengungkapan ekspresi ini bersifat terapi dan meringankan beban.
  4. Analisis resistensi. Analisis konselor terhadap resistensi membantu klien untuk mendapatkan pencerahan tentang hal ini dan juga tingkah laku lainnya. Jika resistensi tidak dihadapi, proses terapi kemungkinan akan mandek.
  5. Interpretasi. Interpretasi memberikan penjelasan dan mnganalisis pemikiran, perasaan, dan tindakan klien. 
Keterbatasan
  1. Pendekatan ini menghabiskan waktu dan biaya yang banyak.
  2. Pendekatan ini tidak terlalu baerguna bagi klien lansia atau bahkan untuk sekelompok klien yang bervariasi.
  3. Konselor dan psikolog yang tidak mempunyai pendidikan medis mengalami kesulitan untuk mendapatkan ekstensif di bidang ini.
  4. Pendekatan ini berdasarkan pada banyak konsep yang tidak mudah di pahami atau dikomunikasikan id, ego & superego.
  5. Pendekatan ini menuntut ketekunan.
  6. Pendekatan ini tidak begitu cocok dengan kebutuhan kebanyakan individu yang mencari konseling profesional.

4 comments for "Teori Psikoanalisa"

  1. Teori psikoanalisa identik dengan meniadakan Tuhan, hal tersebut dapat ditelusuri dengan pernyataan dari teoritikusnya yakni Sigmund Freud yang tidak percaya dengan adanya Tuhan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Freud adalah bapak psikologi, temuannya tentang analisis mimpi dapat menambah khasanah keilmuan terapi

      Delete
    2. tapi jarang digunakan dalam konseling

      Delete
  2. Ya benar sekali Amelia Novita, namun sikap seorang peneliti seyogyanya memperhatikan aspek temuannya yang terkait dengan perilaku manusia. Jika menyelisi perintah Allah maka dibuang saja, namun selama masih dalam urusan dunia, masih bisa dipertimbangkan

    ReplyDelete

Penulis
Pendidikan
1. S1 BK (STKIPMPL)
2. S2 BK (Unnes)