Semangat pagi
Salah satu hal yang membantu kita menerima diri sendiri adalah dengan menghargai diri sendiri. Pandangan jelek terhadap diri sendiri, baik beralasan maupun tidak, sedikit banyak akan tercermin dalam sikap terhadap orang-orang disekitar kita. Misalnya, jika kita merasa tersiksa karena kita merasakan suatu kekurangan, rasa penyesalan itu akan tertumpuk dalam hati kita, yang kemudian tersalurkan dalam bentuk sikap permusuhan terhadap dunia luar. Sebaliknya jika kita belajar untuk menghargai dan bersikap ramah pada diri sendiri, maka sedikit banyak akan bisa menambah cinta kita kepada orang lain.
Bila kita tak sanggup memecahkan persoalan-persoalan kita diri sendiri, kita mulai membenci oranglain. Hasilnya adalah bisa dikatakan sebagai lingkaran setan yang akan menghancurkan diri sendiri, yaitu : “BENCI DIRI SENDIRI, BENCI ORANG LAIN, AKIBATNYA DIBENCI JUGA OLEH ORANG LAIN”, nah lo berat deh kalo udah seperti ini, kabur aja hidup dihutan yang tidak ada manusianya. Tapi kalo dihutan tidak ramah juga dengan para penghuni asli disana, ya siap-siap aja diterkam si raja hutan ato yang lainya kekekeke…
Bentuk-bentuk dari sikap menghargai diri sendiri adalah dengan menjauhkan diri dari tindakan-tindakan tercela, seperti : Berjudi, madat, maling, provokator dsb… Sedangkan sikap-sikap seperti : konsisten, tanggung jawab dan menghargai waktu, termasuk wujud dari sikap menghargai diri sendiri (nah ini nih yang gampang-gampang susah kekekekeke….)
Mengembangkan harga diri berarti mengembangkan keyakinan bahwa seseorang (kita) mampu hidup dan patut berbahagia dalam menghadapi kehidupan dengan penuh keyakinan, kebajikan dan optimisme, yang akan membantu kita mencapai tujuan. Dengan mengembangkan harga diri berarti kita memperluas kapasitas untuk mencapai kebahagiaan. Semakin kokoh harga diri maka orang (kita) akan semakin kreatif, semakin hormat dan bijak dalam memperlakukan orang lain, karena tidak memandang oranglain sebagai ancaman.
Salah satu penghalang seseorang untuk menghargai diri sendiri adalah rasa rendah diri, yang dapat dimengerti sebagai suatu sikap negatif memandang diri sendiri rendah. Orang yang rendah diri senantiasa dikejar-kejar oleh kekurangan-kekurangan yang menghantui, baik kekurangan itu sungguh-sungguh ada atoupun hanya karena dibayangkan oleh diri kita sendiri.
Kalau ga salah, orang-orang pinter pada ngomong begini, “Biasanya untuk menghindari ato mengurangi rasa rendah diri, seseorang bisa menempuh dua, cara negatif dan positif.
CARA-CARA NEGATIF
- Membangun mekanisme pertahanan. Dalam kehidupan sehari-hari bisa dikatakan dengan mencari perlindungan. Ia bicara besar, berlagak hebat, mengada-ada, membual tentang prestasi-prestasinya dalam banyak bidang, menunjukan sikap berlebih-lebihan pada saat-saat yang tidak tepat.
- Mengundurkan diri dari lingkungan. Si penderita “Minder” itu bersembunyi, sambil berkhayal tentang kehebatan dirinya yang tak pernah terjadi, ia melamun tapi tidak berbuat sesuatu apapun. Ketika tersadar dari lamunannya dia akan kecewa karena lamunannya tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. orang model begini tidak mau bergaul dengan orang lain, ia mau orang lain menganggap bahwa dirinya itu paling unggul.
CARA-CARA POSITIF
- Langsung bertindak mengatasi kekurangan. Rasa rendah diri memang dapat menjadi pembunuh kejam, tapi dilain pihak rasa rendah diri dapat juga menjadi sumber semangat yang luar biasa, yang bisa mengubah seekor kucing menjadi seekor harimau… Nah lo, buat kita semua aja ayo cepet-cepet bangun, sadar, buat langkah kecil pertama untuk melakukan perubahan kekekeke
- Subtitusi (tindakan pengganti). Kekurangan dalam satu bidang bisa juga diatasi dengan MEMUPUK KELEBIHAN DIBIDANG LAIN. Seseorang yang lemah jasmaninya bisa memupuk kelebihan dengan mengembangkan daya rohaninya.
- Mau menerima kekurangan-kekurangan dan batas-batas kemampuan kita (bukan berarti kita menyerah pasrah lho kekeke…)
- Tuhan menciptakan tiap-tiap manusia dengan selalu memberi keistimewaan tertentu.
- Mencatat dan mengingat-ingat sukses yang pernah dicapai.
“Belajar untuk bersikap ramah terhadap diri sendiri adalah penting, karena hanya dengan itu kita bisa menambah perhatian kita kepada orang lain. hubungan yang baik dengan orang lain hanya bisa tercapai kalau hubungan kita dengan diri sendiri berlangsung baik”. Busyeeeeeeeet…gampang sekali, tapi akan sulit melakukanya kalo kita ga pernah ada kemauan untuk mencobanya kekekekeke….
Sukses buat kita semua…
jujur saya agak sulit untuk lebih menghargai diri sendiri. selama ini saya membangun kekuatan semu di depan orang. tapi sebenernya saya sedih dengan kekurangan saya sendiri. dan akhirnya saya merasa didalam diri saya kosong atau tidak bisa menemukan kekuatan apa yang bisa membuat saya menghargai diri sendiri. saya takut karena ini akan termanisfestasi pada cara saya menghargai orang lain. saya sudah cukup kesulitan dalam bersosial dan saya tidak ingin seperti ini terus. saya memutuskan untuk mencari hal-hal agar saya bisa lebih menghargai diri sendiri. terimakasih artikelnya, merupakan penegasan bagi saya tentang menghargai diri sendiri. :-p
ReplyDeleteSetelah kita menyadari bahwa setiap orang itu berbeda, mengapa kita harus memaksakan diri untuk persis sama dengan orang lain, atau sebaliknya, memaksa orang lain agar sama dengan diri kita.
ReplyDeleteDale Carnegie berucap, “You’re something new in the world. Be glad of it. Make the most of nature gave you.”
Sepatutnyalah kita bersyukur dengan keberadaan kita di muka bumi ini. Maksimalkan saja apa yang dianugerahkan alam! Kita sungguh sesuatu yang baru bagi dunia ini..