Pendekatan psikoanalitik Freudian memandang manusia melalui
kacamata deterministic. Ia berasumsi bahwa manusia ditentukan oleh kekuatan-kekuatan
tak sadar dan irasional, oleh energi psikis, oleh pencarian keseimbangan
homeostatic dan oleh pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak dini. Dalam
praktek, pendekatan ini menekankan peran impersonal dan anonym dari terapis
serta menempatkan terapis dalam peran sebagai ahli yang mendiagnosis,
merumuskan suatu konseptualisasi sejarah klien, menentukan suatu rencana
treatment, dan menggunakan teknik-teknik penafsiran untuk secara perlahan
menyingkap material yang tak disadari. Pendekatan psikoanalitik menitikberatkan
pemahaman dan pengertian atas masa lampau, yang dicapai melalui penafsiran yang
cerdik. Psikoanalisis adalah suatu pendekatan terapi jangka panjang yang
diarahkan kepada pengubahan kepribadian. Bagaimanapun, psikoanalisis memandang
klien memiliki kemampuan untuk berubah dan untuk membentuk ulang masa depannya,
klien bukanlah ditentukan tanpa daya oleh pengalaman-pengalaman masa
kanak-kanak dini dan dinamika-dinamika tak sadar yang direpresi. Tujuan membuat
hal-hal yang tak disadari menjadi disadari menempatkan klien pada keadaan untuk
berubah. Perubahan itu menjadi mungkin berkat pemahaman terhadap penyebab
gangguan-gangguan emosional.
Pendekatan behavioral tidak memperhatikan konsep-konsep yang
abstrak mengenai sifat dasar manusia dan sebaliknya berfokus kepada
tingkahlaku, tingkah laku spesifik yang dapat diamati. Klien menentukan
tujuan-tujuan, tetapi konselor harus cukup ahli untuk mengembangkan suatu
rencana treatment khusus guna membantu klien dalam merealisasi
perubahan-perubahan spesifik dan kongkret yang diinginkannya. Pendekatan
tingkahlaku menekankan penaksiran yang objektif atas keefektifan
prosedur-prosedur treatment. Meskipun berasumsi bahwa tingkahlaku manusia
adalah hasil dari belajar, artinya seseorang dikondisikan oleh pengaruh-pengaruh
eksternal, dan tingkahlaku yang dipelajari itu dibentuk oleh perkuat atau tidak
adanya perkuat itu. Akan tetapi, sama halnya dengan psikoanalisis, pendekatan
behavioral berasumsi bahwa individu mampu berubah dengan merancang ulang
keniscayaan-keniscayaan ekstenal. Apa yang telah dipelajari bisa dihapuskan
dengan belajar, dan pola tingkahlaku baru yang efektif bisa menggantikan
tingkahlaku yang tidak efektif. Pendekatan ini memiliki beberapa cirri khas :
objektif dalam orientasinya dan tidak menekankan dimensi-dimensi subjektif dari
pengalaman manusia, yang tidak bisa diamati secara langsung. Ini merupakan
suatu pendekatan spesifik yang menggunakan prosedur-prosedur treatment yang
spesifik berlandaskan tujuan-tujuan spesifik, bukan orientasi yang sifatnya
global.
Post a Comment for "Konsep-konsep utama dan filsafat pendekatan konseling : Psikoanalitik dan Behavioral"
Penulis
Pendidikan
1. S1 BK (STKIPMPL)
2. S2 BK (Unnes)